Pagi ini saya membaca artikel sebuah koran lokal di Yogyakarta yang memberitakan tentang tewasnya seorang pemuda di Solo akibat menenggak minuman beralkohol yang di “oplos” sendiri. Kejadian seperti ini mungkin sudah basi, bagi sebagian orang malah mencaci maki, menyumpahi dan sebagainya. Untuk orang beragama dan yang mempercayai adanya Surga dan Neraka tentu sangat tidak menginginkan mati dalam keadaan abis menenggak minuman beralkohol. Namun ternyata minuman beralkohol yang dapat menyebabkan kematian biasanya adalah minuman yang di oplos sendiri, bukan minuman keras legal berlabel depkes. Inilah yang menjadi masalah, kebanyakan masyrakat tidak mengerti apa saja yang terkandung di dalam minuman beralkohol yang mereka tenggak. Apalagi minuman yang di “oplos” sendiri, bahan-bahan yang di gunakan sebagai campuranlah kuncinya. Saya tidak mengetahui secara pasti, tetapi ada yang mengatakan bahwa alhokol tidak boleh di campur dengan air mineral, atau minuman-minuman berenergi instant karena hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan lambung sehingga menyebabkan kematian bagi penggunanya. Di Jogja sendiri, ada sebuah minuman tradisional bernama lapen. Selentingan kabar yang saya dengar, minuman lapen itu mengandung campuran yang berbahaya. Mengandung “autan” obat anti nyamuk. Seorang alkoholic (pecandu alkohol) biasanya tidak terlalu peduli dengan permasalahan tersebut, bagi mereka, yang penting mabuk. Lalu timbul pertanyaan dalam benak saya. Sebenarnya alkohol itu apa sih?
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol, dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.
Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan “Et” merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5).
Fermentasi gula menjadi etanol merupakan salah satu reaksi organik paling awal yang pernah dilakukan manusia. Efek dari konsumsi etanol yang memabukkan juga telah diketahui sejak dulu. Pada zaman modern, etanol yang ditujukan untuk kegunaan industri dihasilkan dari produk sampingan pengilangan minyak bumi.
Etanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya. Dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar.
Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik yang berumur 9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik. (wikipedia)
Lalu apakah mengkonsumsi minuman beralkohol benar-benar berbahaya? Apa sajakah efek sampingnya?
Kita tidak mengkonsumsi alkohol murni, yang kita konsumsi adalah minuman yang mengandung alkohol.
Beberapa jenis minuman yang mengandung alkohol antara lain :
- Bir : kandungan alkoholnya 2-8%
- Dry Wine :kandungan alkoholnya 8-14%
- Vermouth :kandungan alkoholnya 18 – 20 %
- Cocktail wine :kandungan alkoholnya 20 – 21 %
- Cordial:kandungan alkoholnya 25 – 40 %
- Spirits:kandungan alkoholnya 40 – 50 %
Efek Mengkonsumsi minuman beralkohol
Zat yang terkandung di dalam minuman beralkohol di serap oleh lambung, masuk kedalam aliran darah dan tersebar ke seluruh jaringan tubuh sehingga dapat menyebabkan terganggunya semua sistem di dalam tubuh. Berat tubuh, usia, gender juga dapat mempengaruhi besar kecilnya resiko mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol. Bagi ibu hamil mengkonsumsi minuman beralkohol sangat berbahaya, karena akan mengakibatkan bayi yang memiliki resiko lebih tinggi terhadap hambatan perkembangan mental dan ketidak-normalan lainnya, serta beresiko lebih besar menjadi pecandu alkohol saat dewasanya.
Efek setelah minum dalam jumlah besar :
- banyak sekali berbicara
- nausea ( ‘neg )
- muntah
- sakit kepala, pusing
- rasa haus
- rasa lelah
- disorientasi
- tekanan darah menurun
- refleks melambat
- banyak sekali berbicara
- nausea ( ‘neg )
- muntah
- sakit kepala, pusing
- rasa haus
- rasa lelah
- disorientasi
- tekanan darah menurun
- refleks melambat
Akibat Penggunaan – Jangka Panjang :
- Kegelisahan
- Gemetar / tremor
- Halusinasi
- Kejang-kejang
- Bila disertai dengan nutrisi yang buruk, akan merusak organ vital seperti otak dan hati
- Kegelisahan
- Gemetar / tremor
- Halusinasi
- Kejang-kejang
- Bila disertai dengan nutrisi yang buruk, akan merusak organ vital seperti otak dan hati
Mengkonsumsi minuman alkohol menjadi sangat berbahaya apabila tidak adanya pengetahuan mengenai zat yang terkandung dalam minuman tersebut. Kejadian tewasnya puluhan orang di berbagai daerah di Indonesia akibat mengkonsumsi minuman beralkohol harus di jadikan pelajaran. Tentunya, kita semua tidak ingin mati dalam keadaan mabuk.
0 komentar:
Posting Komentar